SUNGAIPENUH: Adanya pengiringan opini oleh dinilai dari orang orang tidak bertanggungjawab, untuk merusak reputasi Organisasi atau Wadah Ikatan Wartawan Online (IWO) Kerinci dan Kota Sungai Penuh membuat Ketua, Pengurus dan Anggota tidak bisa berdiam diri, dari sentilan sentilan orang orang tidak senang dan tidak mendasar terhadap IWO di medsos. Senin, 04 April 2022.
Doni Efendi. Dpt. Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ikatan Wartawan Online (IWO) Kanupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, habis kesabarannya mengatakan bahwa dirinya terus berupaya mrmbesarkan organisasi agar memiliki Marwah.
"Kita sudah sabar dan sabar sudah 3 tahun belakangan ini, namun oknum yg diduga selalu ingin merusak reputasi IWO terus nampaknya menebar isu dan hal hal tidak baik bagi organisasi IWO"Katanya masih tetap tersenyum.
Dia juga menjelaskan Ikatan Wartawan Online (IWO) bermarkas di Rumah Empat Jenis menjadi Sekretariat dulu terbengkalai tidak terperhatikan itu juga diketahui masyarakat kerinci dan kota sungai penuh. Status gedung 4 jenis menjadi sekretariat adalah pinjam pakai dan di rehab oleh Ikatan Wartawan OnlineDengan pinjam pakai.
"Status gedung menjadi sekretariat adalah pinjam pakai, bangunan yang hampir tidak berbentuk itu di rehab dan bersihkan oleh IWO, mulai dari pembersihan mengunakan 4 mobil pemadam, pengantian seluruh kaca, pengecatan, penimbunan halaman 7 Dum Truck Agregat/koral, semua biaya organisasi" Sebut Doni Efendi.Dpt Ketua DPD IWO Kerinci Sungai penuh. Menjelaskan status dan keadaan gedung 4 jenis yang dulunya ibarat tempat jin buang anak.
Namun sampai sekarang permasalahan Gedung Empat Jenis tidak kunjung usai dari orang orang yang dinilai buduk hati menebar isu idi tidak sedap diluaran."Sebagian orang sudah mengetahui namun disini saya jelaskan lagi, agar jangan ada yang melakukan pengiringan opini membuat masalah semakin rancu.
Baca juga:
Birokrasi di Era 4.0 Tantang ASN Berkualitas
|
"Sebenar saya sudah mencoba untuk tidak menanggapi komentar dari orang yang mempunyai pikiran yang dangkal, sakit hati dan kurang pengalian kebenaran informasi atau sepihak, karena ini sudah menjadi berita publik dimedos untuk nama baik dan reputasi organisasi IWO, maka saya sampaikan dan jelaskan.
"Lantai dua gedung 4 jenis digunakan oleh anak-anak beladiri silat dan Gulat. Mengenai sewa menyewa kantin, bangunan kantin dibikin sendiri, bukan bangunan pemerintah, terkait sewa menyewa kantin kami hanya melanjutkan, pertama kali otak sewa menyewa adalah Zoni Irawan adalah anggota IWO non aktif dan tidak mau hengkang dari sekretariat walau sudah 3 tahun non aktif selaku anggota IWO, harusnya mereka punya malu, anggota bukan masih bercokol di sekretariat, mirisnya lagi malah membuat kantor media di sekretariat IWO yang bukan Wadah Media, IWO adalah wadah atau Wartawan" Katanya lagi.
Ketua IWO juga mengakui pernah di tegur pihak kodim dikarekan bangunan awak kantin yang di buat Aprizalmen dan Soni Irawan dihalaman sekretariat IWO itu kebetulan berhadapan lansung dengan Markas Kodim itu lebih parah dari kandang kambing.
"Awak mereka bangun kantin juga tanpa seizin saya ketua IWO, kita cuman malas ribut saya, berapa mereka sewakan kita juga tidak tahu, dikemanakan uang sewanya kita juga tidak tahu" Ungkap Ketua IWO.
Setelah masa tengang kontrak habis, status kantin diambil alih paksa organisasi, dan direhab lebih baik seperti saat ini.
"Habis masa kontrak kita ambil alih paksa, dan kita rehab sebaiknya agar lebih indah dipandang mata, dan tidak merusak pandang dari arah kodim" Sebut Ketua IWO.
Ketua IWO juga berharap agar Zoni irawan legowo dan memberikan pertangungjawabannya selama ia menjadi Plt. Ketua, baik segi laporan keuangan dan barang inventaris organisasi serta angkat kaki dari sekretariat dikarenakan di Sekretariat IWO itu adalah organisasi Wartawan bukan organisasi Media, apalagi Soni Irawan sudah bukan Anggota IWO. (*)